Kemiringan atap rumah yang ideal harus diperkirakan sesuai dengan jenis bahan atap. Jadi, Anda tidak bisa sembarangan menentukan derajat kemiringannya tanpa mempertimbangkan material yang akan Anda gunakan.
Untuk rumah di Indonesia memang idealnya memakai model atap rumah yang miring. Untuk menyesuaikan tingkat kemiringannya, Anda harus mengetahui standar kemiringan yang ideal. Setiap jenis atap memiliki ukuran kemiringan yang berbeda-beda.
Simak ulasan mengenai standar kemiringan untuk atap, serta berapa ukuran idealnya bagi tiap jenis atap di sini!
Sebelum melangkah ke standar kemiringan bagi beberapa jenis atap, sebaiknya Anda mengetahui cara perhitungan untuk menentukan kemiringan bagi atap. Berikut ini tahapannya!
Langkah pertama yang bisa Anda lakukan adalah dengan melakukan perhitungan panjang setengah alas atap rumah Anda. Hitunglah sisi samping pada atap rumah kemudian dibagi dua.
Misalnya, jika total panjang sisi samping rumah 10 meter, maka panjang yang akan terpakai adalah setengahnya yaitu 5 meter.
Langkah selanjutnya adalah melakukan perhitungan tinggi atap rumah. Cara perhitungannya dengan melakukan pengukuran dari plafon ke sisi tertinggi yang biasanya nampak mirip belahan atau pemisah rumah.
Untuk langkah selanjutnya adalah perhitungan kemiringan pada atap rumah dengan memakai rumus Pythagoras c2 = b2 + a2. a sebagai tinggi atap, b alas atap, c kemiringan suatu atap.
Setelah mengetahui cara perhitungan di atas, kini saatnya Anda mengetahui standar ukuran kemiringan bagi atap berdasarkan jenis-jenisnya.
Penggunaan atap seng masih banyak dipilih oleh masyarakat Indonesia. Sebab atap seng lebih ringan, ekonomis dan mudah untuk dipasang.
Hanya saja memang atap seng ini tidak menyerap panas. Standar kemiringan bagi jenis atap seng adalah 15 sampai 25 derajat.
Terdapat beberapa rumah yang menggunakan bahan aspal sebagai atapnya. Kelebihan memakai atap aspal lebih mudah dalam pembentukannya. Standar kemiringannya bisa mencapai hingga 90 derajat.
Karena kekokohannya dan daya tahannya yang cenderung kuat, membuat atap beton juga diminati sebagai atap rumah.
Untuk kemiringan atap beton bisa disesuaikan hingga 30 derajat. Sementara jika hendak melakukan modifikasi bisa mengatur kemiringan 1% dari panjangnya.
Pemakaian atap metal ini juga cukup populer di Indonesia. Sebab harganya lebih ekonomis dan bisa diatur kemiringannya hingga 35 derajat.
Hunian akan menjadi lebih sejuk dengan atap keramik. Karena sifatnya atap ini yang cenderung mudah menyerap panas. Sementara itu, untuk standar kemiringan bagi atap keramik bisa diatur hingga 30 derajat.
Jika Anda berminat untuk memakai atap dengan bahan polycarbonate, maka Anda harus mengatur kemiringannya di ukuran yang bisa dibilang landai. Sementara untuk standar kemiringannya ada di batas minimal 2 derajat.
Pada umumnya, rumah yang menggunakan atap dak ini memakai desain atap yang tidak miring atau flat. Sehingga untuk pengaturan kemiringannya memang 0 derajat saja.
Penggunaan atap kaca sebagai pelindung hunian biasa dipakai di beberapa area rumah saja. Untuk ukuran ideal sudut kemiringan atap kaca mulai dari 2 derajat hingga 90 derajat.
Bagi Anda yang ingin menggunakan atap spandek, pemasangannya sebaiknya berada di kemiringan 5 sampai maksimal 60 derajat.
Tidak kalah populer digunakan di Indonesia, atap fiber semen dengan desain gelombang kecil ataupun gelombang besar dari Djabesmen kerap terlihat menghiasi hunian masyarakat.
Djabesmen menyediakan atap yang ekonomis, mudah dibentuk, ringan, kokoh dan tahan perubahan cuaca ini bisa diatur kemiringannya hingga 20 derajat.
Pemasangan atap rumah tidak bisa asal-asalan. Berikut ini adalah tips untuk memasang atap rumah yang sesuai standar dan menjadikan atap rumah di posisi yang ideal. Sehingga dapat berfungsi sebagaimana mestinya, yaitu memberikan perlindungan bagi penghuni rumah.
Anda harus memilih atap yang memang sesuai dengan konsep rumah Anda. Selain itu perlu diperhatikan juga daerah tempat tinggal Anda.
Jika tinggal di daerah yang sering hujan, akan lebih baik menggunakan atap miring dan bergelombang. Salah satunya mungkin bisa memakai atap fiber semen dari Djabesmen, atap yang kokoh, dapat mengalirkan air, dan berkualitas.
Untuk memperkuat atap serta mencegah dari kebocoran, Anda bisa menggunakan cat pelapis. Untuk itu, Anda bisa memilih atap fiber semen yang berwarna dasar abu-abu.
Warna netral tersebut akan mudah dilapisi cat yang sesuai selera Anda. Sehingga selain menambah kekuatan atap juga menambah kesan estetika pada atap Anda.
Indonesia dengan iklim tropis memang paling cocok menggunakan model atap miring. Sehingga lebih mudah mengalirkan hujan, selain itu juga membuat sirkulasi udara menjadi lebih lancar.
Dengan atap miring, tidak akan ada genangan air di atas atap yang berpotensi menyebabkan kebocoran atap.
Ketika Anda hendak melakukan pemasangan atap, sebaiknya perlu untuk memperhatikan standar kemiringan yang ideal.
Tentukan dulu jenis atap yang hendak Anda pakai, kemudian pemasangannya menyesuaikan dengan standar ideal ukuran yang sudah dijelaskan di atas.
Jika Anda tidak menghendaki air hujan yang langsung menetes begitu saja di sekitar atap, Anda bisa menggunakan tritisan. Sehingga air hujan di tamping dulu sebelum benar-benar turun dari atap.
Selain itu, dengan adanya teritisan ini juga bisa membuat tembok Anda terhindar dari cipratan langsung air hujan.
Seperti yang telah disinggung di atas, Anda bisa menggunakan atap Djabesmen untuk mendukung kenyamanan hunian Anda. Berikut ini rekomendasi produk atap Djabesmen yang kokoh dan berkualitas tinggi.
Atap fiber semen dengan ukuran gelombang kecil berjumlah 11 dari Djabesmen bisa menjadi pilihan Anda. Lebar terpakai dari atap ini 725 mm dengan jarak gelombangnya 75 mm. Sementara untuk tinggi gelombangya 20 mm.
Atap fiber semen dengan ukuran gelombang kecil berjumlah 14 dari Djabesmen bisa menjadi pilihan Anda. Lebar terpakai dari atap ini 975 mm dengan jarak gelombangnya 75 mm. Sementara untuk tinggi gelombangya 20 mm.
Atap fiber semen dengan ukuran gelombang besar berjumlah 6 dari Djabesmen bisa menjadi pilihan Anda.
Lebar terpakai dari atap ini 900 mm dengan jarak gelombangnya 180 mm. Sementara untuk tinggi gelombangya 50 mm dengan ketebalan 5 mm dan 6 mm.
Atap berbahan genteng dari Djabesmen dengan jumlah gelombang 18 daun per lembarnya. Ukuran lebar terpakainya 1100 mm dan panjang terpakainya minus 100 mm.
Semua produk Djabesmen juga dapat diaplikasikan pada berbagai kemiringan atap dengan minimal kemiringan 20 derajat. Anda bisa dengan mudah mendapatkan atap Djabesmen yang Anda inginkan di toko bangunan terdekat. Kunjungi djabesmen.co.id untuk mendapatkan lebih banyak informasi mengenai produk kami!